Pages

Rabu, 16 Juni 2010

Reggae dan Rasta


Di Indonesia, reggae hampir selalu diidentikkan dengan rasta. Padahal,
reggae
dan rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. "Reggae adalah nama
genre musik, sedangkan rasta atau singkatan dari rastafari adalah
sebuah pilihan jalan hidup, way of life," ujar Ras Muhamad (23),
pemusik reggae yang sudah 12 tahun menekuni dunia reggae di New York
dan penganut ajaran filosofi rasta. Repotnya, di balik ingar-bingar dan
kegembiraan
yang dibawa reggae, ada stigma yang melekat pada para penggemar musik
tersebut. Dan stigma tersebut turut melekat pada filosofi rasta itu
sendiri. "Di sini, penggemar musik reggae, atau sering salah kaprah
disebut rastafarian, diidentikkan dengan pengisap ganja dan bergaya
hidup
semaunya, tanpa tujuan," ungkap Ras yang bernama asli Muhamad Egar ini.
Padahal, filosofi rasta sesungguhnya justru mengajarkan seseorang hidup
bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup yang jelas.
Penganut rasta yang sesungguhnya menolak minum alkohol, makan daging,
dan bahkan mengisap rokok.
Rastafari adalah spirit perlawanan yang harus tetap hidup dan jadi spirit kita untuk bisa bebas dari belenggu kapitalisme dan neoimperialisme sebagai turunannya. Kalau dahulu kaum Rastafarian berjuang melawan belenggu perbudakan, kini pun sama halnya. yang membedakan adalah bukan melawan perbudakan fisik melainkan perbudakan budaya dan ekonomi.Musik reggae semakin menguatkan kebenciannya terhadap ketidakadilan dan
penyalahgunaan wewenang. Setiap ditilang polisi, ia lebih memilih berdebat daripada "berdamai".

| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Belajar dari kesalahan, mengendalikan diri dan menerima kekurangan orang lain adalah hal besar yang perlu dipelajari. Teruslah Berkarya dan Anggap Suatu Masalah Sebuah Seni Kehidupan. Djanggan Cahya Buana, 21 Desember.

Artikel

Berpikir dan Berjiwa Besar Percaya Anda dapat berhasil, Keberhasilan seseorang ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang, Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan. Berpikir ragu maka Anda gagal. Berpikir menang maka Anda berhasil. Kepercayaan diri berhubungan dengan rasa berharga dalam diri manusia. Setiap orang adalah produk dari pikirannya. Percayalah akan hal-hal yang besar. Langkah pertama (dasar) menuju keberhasilan adalah percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil.