Pages

Minggu, 23 Oktober 2011

Cara Menyingkirkan Label Negatif tentang Diri Sendiri


Coba ambil selembar kertas dan sebuah bolpoin. Lalu tuliskan kata-kata yang paling sering Anda pakai atau selalu yakini menggambarkan diri sendiri, baik yang negatif maupun positif. Misalnya, periang, penyayang, perfeksionis, pemarah, pemalas, pemboros, jorok, tukang ngaret, keras kepala, lemah, mudah menyerah, cengeng, dan lainnya. Nah, itu label Anda.

Bisa jadi label ini "pemberian" orang lain, bahkan Anda bawa sejak kecil. Seperti, "Hai Ndut!"; "Kamu dari dulu cengeng, ya!"; "Kamu kok, masih amburadul seperti dulu, sih." Tapi ternyata, sering kali kita tega terhadap diri sendiri dengan menempelkan label negatif itu dalam diri sendiri.

Label diri, positif atau negatif, yang terpelihara membawa dampak besar bagi diri sendiri, terhadap mental ataupun fisik. Bayangkan, seperti apa dampaknya jika label negatif Anda pelihara.

Kekuatan pikiran
Anda selalu gagal berdiet? Atau tiap kali berbicara di depan umum selalu grogi? Mengapa setiap kali Anda memiliki kekasih, ia hobi melakukan kekerasan? Kenapa Anda sulit menahan diri untuk tidak marah setiap menghadapi masalah?

Sebelum menyalahkan orang lain, coba lihat jauh ke dalam diri sendiri. Bisa jadi, salah satu penyebabnya adalah label yang sekian lama Anda tempelkan pada diri sendiri. Kalau selama ini Anda berpikir bahwa Anda pemalas, gemuk, gampang menyerah, tidak heran jika diet selalu gagal misalnya. Label inilah yang membuat Anda cenderung enggan rutin berolahraga dan mudah tergoda ngemil.

Jika selama ini Anda tak mau melepas label pemalu, bagaimana Anda bisa berani berbicara di depan umum? Dalam hubungan dengan kekasih, selalu merasa sebagai korban yang harus dikasihani, kemungkinannya Anda akan mendapatkan kekasih yang suka melukai Anda. Label pemarah juga akan membuat Anda sulit untuk tidak meledak-ledak dalam merespons sesuatu.

Kuncinya ada pada pikiran Anda. Pikiran inilah yang memunculkan label diri. Pikiran dan label itu adalah pilihan Anda sendiri, bukan orang lain. John Assaraf, penulis buku Having It All, mengatakan, Anda dapat memilih sebuah pikiran dan menggerakkan tubuh untuk melakukan apa pun yang Anda inginkan.

"Tidak seorang pun dapat memilihkan pikiran untuk Anda. Orang dapat memaksa untuk melakukan sesuatu, tetapi akal seutuhnya berada di dalam kendali Anda. Ketika memilih sebuah pikiran, pikiran itu menciptakan sebuah perasaan di dalam tubuh. Anda mengambil tindakan dan kemudian ada hasil yang ditimbulkannya. Anda harus menerima tanggung jawab penuh untuk hasil tindakan itu," jelasnya.

Apa pun yang Anda pikirkan secara terus-menerus akan direspons oleh semesta. Ada hukum tarik-menarik. Maksudnya, semesta, termasuk orang-orang dan kondisi sekitar, akan "mendukung" atau memantulkan apa pun yang Anda pikirkan. Karena itu, label negatif yang menempel pada Anda akan menarik hal-hal negatif juga. Menghasilkan sesuatu yang negatif bagi mental dan tubuh.

Mengubah label negatif
Tak ada hal yang mustahil. Jangan pernah merasa label negatif itu akan selamanya menempel pada diri Anda. Awali dengan niat baik dan keyakinan bahwa Anda bisa mengubahnya, lakukan sekarang juga!

1. Patahkan ego
Karena ketakutan untuk berubah adalah sifat ego. "Pahami keyakinan yang Anda miliki, serta tentukan apakah itu bermanfaat dan membantu menciptakan kehidupan yang sungguh-sungguh Anda inginkan," kata Assaraf.

2. Perbanyak dialog dengan diri sendiri
Cobalah bicara pada diri sendiri tentang apa yang Anda inginkan, bukan yang tidak diinginkan. Buang semua label negatif yang membuat hidup tak nyaman, yang membuat pekerjaan, karier, kesehatan, hubungan dengan orang lain, sering menghadapi masalah.

3. Lakukan aksi nyata
Ambil lagi kertas berisi tulisan label diri Anda. Coret label negatif, dan ubah menjadi label positif. Kalau Anda "pemarah" dan ingin berubah positif, jangan pernah menuliskan "tidak pemarah" karena itu masih bersifat negatif. Tetapi ubah label Anda dengan menuliskan bahwa Anda penyayang, cinta kasih, dan lainnya.

Kalau Anda merasa sakit-sakitan sejak kecil, ubah label itu menjadi sehat, kuat. Jika merasa label gagal dan lemah adalah milih Anda, ganti menjadi hebat, berhasil, dan kuat. Lalu lebih seringlah ucapkan label-label positif itu pada diri sendiri. Fokuslah pada perubahan positif, bukan kekurangannya.

Setelah itu, lilhatlah efek perubahan label itu. Mungkin tidak terjadi dalam waktu instan, tergantung seberapa kuat Anda meyakini dan konstan melakoninya. Selain lebih bahagia karena stabil secara mental, label positif akan membuat tubuh lebih sehat. Tubuh dan pikiran saling berkaitan, bukan.
Read More..

Selasa, 18 Oktober 2011

Cara Mudah Mengasah Daya Pikir


Selain mengonsumsi makanan sehat, olahraga secara teratur, dan mengelola stres, beberapa kegiatan ringan berikut ini bisa dilakukan untuk menajamkan otak.

- Bernapas dalam

Tarik napas melalui hidung dan bawa udara ke dalam paru-paru. Semakin banyak oksigen masuk ke aliran darah dan otak, akan meningkatkan performa otak. Juga membuat Anda lebih rileks dan berpikir jernih.

- Meditasi

Regangkan otot-otot tubuh sebentar, lalu biarkan rileks. Cobalah duduk, tutup mata, dan pusatkan perhatian pada pernapasan saja. Meditasi ringan selama 5-10 menit ini juga dapat membantu Anda untuk menyiapkan daya pikir melakukan tugas terbaiknya.

- Menyanyi Saat macet dan Anda sendirian di mobil, cobalah bernyanyi. Ini cara gampang melatih otak kanan sehingga Anda lebih efektif dalam memecahkan masalah.

- Menulis

Ini cara mengatakan kepada memori tentang hal-hal terpenting sehingga Anda mudah menariknya kembali di masa yang akan datang. Cara ini juga untuk menjernihkan pikiran, melatih kreativitas, dan kemampuan analitis.

Menulis akan membantu mengalirkan darah beroksigen ke otak yang bertanggung jawab pada daya ingat. Tulisan bisa dalam bentuk catatan harian, jurnal, puisi, cerita, dalam buku khusus, atau dengan membuat blog.

- Tertawa

Hormon endorfin akan terlepas ketika Anda tertawa, dan ini bisa menurunkan kadar stres. Tentu saja ini akan menjaga kesehatan otak. Kondisi tersebut selanjutnya membuat Anda cenderung lebih terbuka terhadap ide-ide mutakhir.

- Bermain

Menyenangkan diri dengan game akan merangsang otak, sehingga tercipta koneksi-koneksi baru dan sel-sel baru pun bertumbuhan. Yang dianjurkan adalah permainan intelektual yang melibatkan koordinasi mata dan tangan. Sebuah studi mengungkapkan bahwa permainan kartu, seperti solitaire, dan sejenisnya bisa membantu menunda kepikunan.

- Atur suhu

Banyak orang bisa berpikir produktif pada suhu tertentu. Terlalu dingin atau terlalu panas bisa mengganggu konsentrasi. Pastikan temperatur yang kondusif bagi Anda.

- Pelajari bahasa

Mempelajari bahasa baru bisa menghambat penurunan fungsi otak yang terkait usia. Ini akan memperkenalkan kepada otak tentang konsep baru dan cara pandang baru.

- Membaca cepat Kalau Anda mampu membaca cepat berarti lebih banyak lagi informasi yang diserap dalam waktu lebih singkat. Ini juga olahraga otak yang sangat baik.

- Teman imajiner

Ngobrol dengan suatu karakter dalam pikiran Anda dan mendapat saran darinya, bisa menjadi cara untuk memancing informasi dari pikiran bawah sadar Anda. Bayangkan Anda berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki banyak pengetahuan sesuai dengan yang Anda perlukan, misalnya Bill Gates atau Stephen Hawking.
Read More..

About Me

Foto saya
Belajar dari kesalahan, mengendalikan diri dan menerima kekurangan orang lain adalah hal besar yang perlu dipelajari. Teruslah Berkarya dan Anggap Suatu Masalah Sebuah Seni Kehidupan. Djanggan Cahya Buana, 21 Desember.

Artikel

Berpikir dan Berjiwa Besar Percaya Anda dapat berhasil, Keberhasilan seseorang ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang, Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan. Berpikir ragu maka Anda gagal. Berpikir menang maka Anda berhasil. Kepercayaan diri berhubungan dengan rasa berharga dalam diri manusia. Setiap orang adalah produk dari pikirannya. Percayalah akan hal-hal yang besar. Langkah pertama (dasar) menuju keberhasilan adalah percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil.