Pages

Jumat, 16 Desember 2011

KEPADA HAMBA YANG HATINYA DISENTUH CAHAYA


Hai manusia yang hatinya (dengan izin Allah Swt) disentuh oleh Cahaya TerpujiNya Dzat (Yang meskipun Al-Ghaib Wajib WujudNya, Allah NamaNya, amat sangat dekat sekali (dalam rasa hati), senantiasa meliputi dan selalu menyertai hambaNya, maka itu sebenarnya amat sangat mudah dan amat sangat indah selalu diingat-ingat dan dihayati lalu menjadilah hati nurani yang cerah dan berfungsi. Di zaman yang digelapkan nafsu dan watak akunya manusia seperti sekarang ini marilah menyatu dengan ajarannya Al-Qaim Al-Mahdi yang hak dan sah secara gilir gumanti dalam sebuah rantai silsilah yang tidak permah terputus sama sekali sejak dari Junjungan Nabi Muhammad SAW lewat Sayidina Ali As hingga kini sampai kiyamat nanti ditugasi ole Ilaahi mananpakkan Hak MutlakNya yaitu mengenai Ada dan Wujud DiriNya Dzat Yang Al-Ghaib dan wajib WujudNya itu di dalam mata hati (yang tempatnya mata hati ini apabila dibuka oleh ahlinya ada di dalam rahasianya rasa di dalam roh dan didalam hati nurani) supaya dapat dengan muda selalu mengingat-ingat Diri Ilaahi Dzat Yang Al-Ghaib ini, dijadikan tujuan hidup dan tempat kembali apabila jasad telah habis menjalani ujian dengan kehidupan dunia
Sosok hamba Allah yang atas kehendak dan izinNya dijadikan pelaku Al-Qaim Al-Mahdi adalah Guru kami Kyi Hajji Muhammad Munawwar Afandi, Imamnya jamaah Lil-Muqorrobien tempat berhimpunnya Bala Sirrullah.
Bala Sirrullah adalah sahabat yang lahir dan batinnya seia sekata, sejiwa, secita-cita dan setujuan dengan Al-Qaim Al-Mahdi yang sirnya atau rasanya telah diisi dengan ilmu supaya seyakinnya mengenali dan mengetahui Ada dan Wujud DiriNya Ilaahi Dzat Yang Al-Ghaib Wajib WujudNya, tempat asal fitrah menusia atas benih gaib sucinya manusia dicipta Allah Swt oleh yang berhak dan sah menunjukki yang dizaman ini adalah Al-Qaim Al-Mahdi yang dikehendaki Ilaahi sebagai Imam Zaman di abad ini.
Al-Qaim Al-Mahdi yang juga mempunyai sebutan Imam Mahdi adalah Satria piningit karena tugas dan kewajibannya mengajarkan ilmu Syatariah asal katanya adalah Syatara). Sebuah ilmu yang menunjukkan “pintunya mati”. Dan pintunya mati apabila dibuka adalah Ada dan Wujud DiriNya Ilaahi Dzat Yang Al-Ghaib tempat asal fitrah manusia dan tempat kembali supaya dapat selamat dengan rasa bahagia bertemu denganNya. Apabila dimunculkan Tuhan setelah terjadinya “sunnatul awwalin” yaitu ketetepan Allah menghancurkan yang sehacur-hancurnya orang-oarang yang tidak mau percaya kepada mengadanya hak-hak Junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai rasulNya yang secara gilir gumanti hak-hak beliau selalu tetap mengada ditengah-tengah umat yang dipimpinnya sampai hari kiyamat, sekaligus juga sebagai sosok Ratu Adil yang akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kebenaran setelah bumi dipenuhi oleh kezaliman dan kebohongan. (Bapak K.H. Moh. Munawwar Afandi)

| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Belajar dari kesalahan, mengendalikan diri dan menerima kekurangan orang lain adalah hal besar yang perlu dipelajari. Teruslah Berkarya dan Anggap Suatu Masalah Sebuah Seni Kehidupan. Djanggan Cahya Buana, 21 Desember.

Artikel

Berpikir dan Berjiwa Besar Percaya Anda dapat berhasil, Keberhasilan seseorang ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang, Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan. Berpikir ragu maka Anda gagal. Berpikir menang maka Anda berhasil. Kepercayaan diri berhubungan dengan rasa berharga dalam diri manusia. Setiap orang adalah produk dari pikirannya. Percayalah akan hal-hal yang besar. Langkah pertama (dasar) menuju keberhasilan adalah percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil.